berita bengkayang

berita bengkayang
trio macan lagi beraksi

Selasa, 22 Juni 2010

PDAM BENGKAYANG

Intek Madi Butuh 100 Juta Untuk Pengurasan

BENGKAYANG. Kegiatan pengurasan sedimentasi, membutuhkan biaya kurang lebih 100 juta rupiah. Hal ini dikarenakan membutuhkan waktu yang lama untuk menguras sirtu yang ada. Solusinya ialah menggunakan jek.
Matius, Koordinator Intek Madi PDAM Bengkayang mengatakan, telah mengajukan proposal untuk kegiatan pengurasan sedimentasi kepada Pemda Bumi Sebalo. Biaya yang dibutuhkan untuk pengurasan kurang lebih 100 juta rupiah.
”Dalam wilayah kerja saya ada tiga kegiatan pengurasan, yakni pengurasan rutin setiap hari, sedimentasi dua bulan sekali, dan system filter tiga bulan sekali,” jelas Matius ditemui di tempat kerjanya di Dusun Madi Kecamatan Lumar, Jumat (18/6)
Bapak 48 tahun ini melanjutkan, apabila musim kemarau, pekerjaan yang digelutinya tidak terlalu berat. Hanya membersihkan dedaunan dan ranting yang jatuh di bendungan. Apabila musim penghujan, pekerjaan berat telah menanti.
Diakuinya, sampai saat ini masih menggunakan mata telanjang untuk melihat hujan di hulu atau daerah pegunungan. Belum ada alat seperti teropong. Apabila siang hari tidak masalah, dengan mata telanjang pun dapat melihat hujan di daerah pegunungan. Namun, pada malam hari yang sulit.
“Ditempat kerjanya ada enam pegawai yaitu bagian teknisi, satpam, dan penjaga hutan hulu intek masing-masing dua orang. Selain sering hujan turun, pengurasan sedimentasi akan dilakukan sebulan sekali,” bebernya.
Saat ditanya awak Koran ini mengapa membutuhkan dana besar untuk melakukan pengurasan sedimentasi. “Banyak sirtu (pasir dan sirtu, red), apabila pengurasan dilakukan dengan manual atau tenaga manusia akan membutuhkan waktu yang relative lama. Apabila menggunakan jek (mesin untuk galian c sebutan masyarakat Bengkayang, red) waktu yang digunakan sebentar saja tidak sampai sehari,” jelas Matius.
Dapat juga menggunakan tenaga manusia yang membutuhkan waktu lebih lama dan yang akan dirugikan ialah konsumen. Air dibutuhkan setiap saat oleh kita semua. Banyak dana yang dibutuhkan untuk membeli atau menyewa Jek.
System intek seperti di Bumi Sebalo memang murah meriah, namun memerlukan biaya pemeliharaannya tinggi. Dan a harus setiap saat berada ditempat. Hal ini dimaksud untuk mengantisipasi banjir datang. Apabila di Madi hanya rintik-rintik hujannya, tetapi di daerah pegunungan sangat deras ini yang menjadi persoalannyua.
“Kapasitas bak penampungan disini hanya 500 meter kubik saja, di Satu Atap juga sama sedangkan di ats kompi 1000 meter kubik jadisekitar 2000 meter kubik air dapat teritampung,” ungkapnya. (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan aja